Translate

Senin, 23 Juni 2014

Terima Kasih Tuhan

Mungkin dengan mengatakan Terima Kasih Tuhan semua lebih baik.


Akhir-akhir ini semua menjadi lebih berat, banyak kekacauan, banyak ketidakpastian, banyak kabar burung dan buruk. Indonesia yang lagi panas-panas nya dengan pemilihan capres, banyak kriminalitas ini itu terutama tentang kekerasan seksual terhadap anak dan banyak hal lain yang seperti nya semakin semrawut. Tidak seharus nya dan tidak di tempat nya. Aku baru aja pulang dari YMC (Youth Mission Camp) seperti acara retret untuk Remaja Katolik. Banyak hal yang aku dapat. Banyak hal ini membuat pikiran ku terusik dengan semua yang terajdi di hidup. Aku mulai merenungkan apa yang sudah terjadi di hidup ku dan hidup orang-orang di sekitar ku. Merenungkan para korban dan pelaku tindak kriminalitas. Memikirkan betapa semrawut dan kacau nya dunia, sudah rusak semua norma, etika, alam dan sistem di dunia ini serta betapa kecil nya kita. Siapa kita, manusia ini sampai merasa perlu sombong dengan kehidupan yang fana ini?

Aku tersadar, kita ini kecil. Bumi ini kecil. Galaksi Bima Sakti ini kecil. Planet kita hanya hamparan debu dari luas nya Jagad Raya. Jika Bumi debu, siapa kita ini? Kenapa Tuhan masih bersabar kepada kita yang sering merusak alam ciptaan nya, membuat "bumi sakit" dengan kelakuan kita. Saling membunuh dan menyakiti sesama ciptaan Nya. Jika Tuhan mau, pasti sangat mudah untuk menghancurkan bumi ini dan membuat dunia yang lebih indah. Aku tidak tahu, kenapa Tuhan sangat sabar dengan kita yang bebal ini. Siapa manusia ini sampai segala makhluk di bumi ini di berikan kepada Manusia untuk ditaklukan? Siapa kita sampai kita begitu di cintai Nya?

Sering dalam hidup ini, aku mengeluh. Komplain ke Tuhan. Oh mengapa aku sengsara, oh mengapa begitu berat hidup yang harus ditanggung aku dan keluarga ku? Kenapa orang jahat tetap sejahtera? Kenapa aku yang mencoba menjadi pengikut Mu yang baik malah di beri banyak cobaan? Kapan akan berakhir? Kemudian aku sadar. Aku terlalu banyak menuntut dan tidak sadar bahwa Tuhan itu baik.
Siapa aku sampai Tuhan mau memelihara ku sampai usia 17 tahun.
Siapa aku sampai di beri oksigen secara gratis.
Siapa aku yang di hidupi Nya melalui orang tua ku.
Masih punya pakaian, makanan yang cukup dan higienis, tidak perlu repot jika mau minum, bisa sekolah.
Dilahirkan secara utuh.
Banyak di luar sana yang tidak seberuntung aku, yang ekonomi nya sangat susah, yang kedua orang tua nya tidak lengkap atau bahkan yang secara pribadi dan fisik tidak utuh yang untuk makan dan minum saja tidak mudah.
Ya, kita memang harus bersyukur karena pembaca yang membaca ini pasti masih bisa merasakan apa yang nama nya gadget dan internet.

Memang aku juga merasa, banyak sekali godaan yang terjadi akhir-akhir ini. Membuat ku rasa nya seperti sudah tak kuasa untuk bersabar, untuk tidak marah dan bertanya "kenapa Tuhan? Kapan datang nya pagi" kemudian di YMC ini pertanyaan ku dijawab, pagi datang ketika kita melihat semua orang dengan pandangan kasih. Malam datang ketika tidak ada kasih dalam kita. Jadi lilin kecil yang senantiasa menerangi walau harus leleh, setidak nya kita meleleh dengan berguna karena kita sudah menerangi orang lain. Bukan menjadi lilin yang di lelehkan oleh api diluar diri nya karena sumbu nya sudah tidak berguna. Kasih itu sabar, Kasih itu tidak dendam, Kasih itu menghargai dan mau berkorban tapi kasih itu didapatkan dengan perjuangan. Jika mau melihat pagi, lihat semua yang terjadi dengan kacamata kasih. Melihat segala sesuatu makna di balik makna. Ketika cobaaan dan masalah datang, mencoba untuk bersyukur karena Tuhan mau kita kuat dan sabar sama seperti diri Nya. Dia mau kita sempurna seperti diri Nya sempurna.
Coba untuk ucapkan terima kasih Tuhan ketika dapat rejeki maupun masalah dan menjadi yakin bahwa semua nya akan menjadi lebih baik.

Terinspirasi dari Romo Dwi Joko, Father Francis, Kak Ratna dan Romo Paulus

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Nyotoo | Theme by BloggerThemes & frostpress | Sponsored by BB Blogging