Dampak pertama yang terjadi akibat reklamasi ini adalah terganggu nya ekosistem laut di tanjung benoa. Ya,gimana enggak terganggu kalo tiba-tiba ada berbagai macam beton, bahan bangunan dan bahan kimia lain yang ditanamkan di laut sebagai fondasi perluasan daratan yang baru. Belum lagi jika reklamasi benar terjadi, aktifitas manusia yang erat kaitan nya dengan bahan kimia dan industri bisa lebih memperburuk keadaan. Hal ini tentu akan merusak terumbu karang dan habitat makhluk hidup di pantai sedangkan aset dari Bali itu sendiri adalah pantai dan keindahan nya. Selain rusak nya ekosistem, wilayah sekitar reklamasi pun akan berimbas pada kenaikan air laut. Jangan anggap kenaikan air laut ini hal yang remeh. Tanjung benoa yang merupakan pesisir pantai akan terancam tenggelam karena kenaikan air laut. Analogi nya seperti ini: gelas yang penuh dengan air kemudian di masuki dengan benda asing tentu air nya akan tumpah, hal ini juga terjadi di laut jika reklamasi terjadi. Jika tanjung benoa sampai tenggelam, kemana para pekerja pantai akan mencari pekerjaan? Kemana mereka harus pindah jika sudah tenggelam tempat tinggal mereka? Apa dengan reklamasi kehidupan mereka akan membaik? Pemerintah berdalih dengan adanya reklamasi, maka terbuka nya lapangan pekerjaan menjadi semakin besar, iya memang benar akan hal itu tapi lapangan pekerjaan yang di sediakan paling seputar waitress dan bell boy, sedangkan jabatan tinggi lain nya pasti sudah ada yang menempati dan karena rata-rata hotel dan resort yang akan di bangun merupakan perusahaan asing, bisa di pastikan yang menduduki jabatan itu adalah asing pula. Jadi, keuntungan dari reklamasi ini buat siapa? ya jelas buat kalangan elit, seperti investor asing kemudian para pejabat yang sudah meloloskan program ini, dampak negatif nya, lagi-lagi harus di tanggung rakyat.
Buat para pemerintah, tolong dengan sangat jangan tergila-gila dengan adanya investor asing dengan alasan untuk pembangunan pariwisata yang lebih baik untuk Bali, tolong di lihat negatif nya, apa kalau alam itu sudah rusak, tanjung benoa sudah tidak ada, baru mau cari cara supaya bisa di selamatkan ? Sudah terlambat pak! Para warga daerah pantai udah gada tempat tinggal, mata pencaharian nya di pantai pun sudah enggak ada, terus kalo udah kayak gitu sapa yang mau tanggung? mau lepas tangan?
Kalau mau lebih memajukan Bali, banyak cara lain yang lebih aman dan lebih alam. Bali itu udah kaya, Bali itu udah cantik istilah nya itu ngapain harus face off kalo udah sempurna? Alam Bali itu gak semurah itu untuk cuma sekedar reklamasi yang dampak nya akan jauh lebih mahal dari uang invest nya. Bali itu gak untuk di jual ke perusahaan asing, Bali itu punya kita, milik rakyat lokal Bali, milik Indonesia bukan barang yang di perjual belikan , diambil madu nya kemudian kalau sudah tidak manis di buang. Kalo Bali rusak, pemasukan devisa negara dalam hal pariwisata pasti berkurang drastis, terus klo udah gada pemasukan mau ngapain? mau buat pulau Bali yang baru supaya dapet pemasukan lagi? sudah terlambat. Tolong yang dipikirkan itu jangan cuma pribadi dan golongan, rakyat ini ya mbok di pikirkan gitu loh pak. Mumpung belum terjadi cabut aja Surat keputusan tentang reklamasi ini. Lah wong sekarang belum ada reklamasi aja, banyak rakyat Bali yang di luar resort dan hotel mengalami kesusahan air plus pemadaman listrik bergilir. Lah, coba ada reklamasi, wes nda di anggep ta rakyat lokal nya?
Udah ada desa Demak di jawa yang tenggelam karena hal ini, sekarang masih mau tanjung benoa tenggelam? Buat para pembaca, tolong share ini untuk menyelamatkan Bali kita. Bali is not for sale. Bali is for us, not for people who gonna destroy it. Save Bali, save the beach and people. Indonesia Tolak Reklamasi Bali!
1 komentar:
wow! kamu lihat dimana acara program net tv apa, licke?
Good news! Good article! Very Good!! B-)
Posting Komentar