Translate

Jumat, 13 Juni 2014

Buat Kamu yang Sudah Membekas

Aku enggak tahu mulai kapan kamu ada di benak ku, mulai kapan aku mencoba untuk mencari mu yang aku tahu pasti, kamu sangat membekas. Walau singkat bagi waktu tapi tak begitu dengan hati ini. Hari itu aku ingat dengan jelas, jam sudah menunjukan waktu petang, aku datang ke tempat itu dengan bercucur air mata, aku hanya duduk diam tak mampu berbicara. Tatapan mu penuh tanya tapi yang terdengar hanya deru angin malam sampai akhirnya kau mengutarakan lelucon yang membuat bibir ku melengkungkan senyum nya. Sungguh ternyata kau lakukan itu hanya untuk mengukir sebuah tawa, terharu itu membuat kau sangat berarti. Rembulan pun mulai menari, sunggu malam itu indah. Kau duduk menanti ku untuk yakinkan aku selamat. Tak ada yang pernah memperlakukan ku seperti itu, tidak sampai sekarang. Andai saja kau tahu perasaan ini tak kunjung padam walau bulan dan matahari sudah saling berganti tahta. Sayang, waktu itu engkau sudah ada yang punya. Siapa aku? Siapa kamu? Siapa kita? Tidak kah kita hanya sebatas teman? Hak apa untuk menyatakan rasa terpendam ini? 

Masa indah ketika kita mencuri pandang, saling bertukar cakap, tertawa sudah kita lewati dan sudah saat nya waktu memisahkan kita. Engkau kembali kepada perempuan itu dan aku tetap di sini menanti. Menanti episode yang tepat untuk mengambil perhatian mu, namun alam tidak mengijinkan. Tangis pun tak ada gunanya, karena memang aku dan kamu tidak saling memiliki. Kecewa? apa arti kata ini jikalau begitu sempurna. Menyesal? Apa kekuatan kata ini, karena bertemu mu adalah kesengsaraan yang indah. 

Kau bukan hanya melukis rangkaian kasih malam itu, kau sudah mengukir nya dengan begitu indah dan rapi nya di jurnal hidup ku. Ku tak cemburu dengan kehidupan cinta mu karena kamu bukan milik ku tapi bolehkah aku sekali saja menyentuh senyum mu? Boleh kah aku mengulas sedikit goresan kisah kasih ini? Boleh kah aku hadir di hidup mu walau sejenak untuk merasakan betapa tenang berada dalam balutan perhatian mu? Dan yang terutama bolehkah aku menguraikan perasaan lama bertahun-tahun ini?  

Untuk kamu yang sudah memberikan memori tentang senyum manusia yang terindah, trimakasih karena kejadian itu begitu manis dan tak lekang oleh rintik hujan. Aku masih bisa mengingat nya sejelas ketika malam itu terjadi, sejelas aku memandang bersinar nya kulit dan berkilau nya mata mu. Mungkin aku terlalu berlebih memikirkan kau ingin kan ku, tapi biar lah sudah perasaan di campakan ini menderu asal aku tetap bisa memeluk mu dan mengagumi dari jauh walau tak tersentuh.



Peluk mesra dari seorang wanita yang hanya sepintas di hidupmu dan mendamba cinta dari engkau yang empunya senyum terindah.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

huehe sangaar

Posting Komentar

 
Copyright © Nyotoo | Theme by BloggerThemes & frostpress | Sponsored by BB Blogging