Translate

Minggu, 27 Desember 2015

Need to Pay


welcome to this random blog. Daripada kalian pusing ini blog tentang apa dan bagaimana , ditutup aja lah. Isinya cuma diary abal-abal dari seorang mahasiswi . Kalau mau lanjut baca juga gpp.
Tujuan blog ini cuma satu : wadah ku (owner) untuk cerita. no judge, no comment, just write when I want.

walaupun blog ini sama sekali gada tema, konsep dan sebagainya, tapi di setiap post, pasti ada tema yang coba aku share dari keseharian.  Buat kali, ini aku mau cerita tentang kepercayaan ku.
well, mungkin dari kalian ada yang langsung berpikir tentang, agama, iman, kepercayaan, suku, idealisme kalau mendengar tentang kepercayaan ?

Yes, itu gak salah tetapi yang paling mendekati adalah konteks idealism, prinsip dan apapun yang biasa kalian sebut tentang hal itu.

KARMA 

bergerak lebih cepat dari yang bisa kita bayangkan, tidak punya deadline, bekerja sesuai hukum alam bahkan kita bisa saja tidak menyadari.

di agama yang kupercaya biasa di sebut hukum "tabur tuai" dan boleh aku rangkum menjadi kata umum sebagai karma. Hal ini tidak pernah jauh dari kita, tidak pernah lepas dari kita dan menjerat kita dalam hukum alam untuk sistem keseimbangan.

so, konsep karma ini melekat begitu kuat di diriku setelah membaca buku karangan Tere Liye yang berjudul
Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Aku salah satu pengagum berat dari Tere Liye. Setiap novel nya selalu membawa sebuah moral yang membuat pikiran pembaca terbuka tentang hal sederhana di sekitar kita termasuk tentang karma di novel ini.
Dituliskan
 

Yep, itu salah satu petikan yang menggelitik saat aku membaca, masih banyak kutipan lain yang tak kalah menggelitik, so buat kalian yang ingin paham tentap konsep ini, baca. Ini sangat bagus

Next, bermulah dari sini lah konsep atas "tabur tuai" di agama ku semakin kuat. 
Di kehidupan ku pribadi
banyak hal terjadi, disengaja atau tidak, baik atau buruk yang mempengaruhi pergerakan karma yang aku punya. Orang tua ku juga punya tabur - tuai mereka, namun yang menjadi pertanyaan adalah 

"Apa rangkaian karma dari orang tua bisa menjangkit anaknya?"

Itulah yang menjadi pemikiran ku belakangan terakhir, jika memang jawaban atas pertanyaan ini iya , lalu bagaimana? apakah ada cara untuk memutus rantainya, stop untuk sampai satu generasi ini ? melunasi semua yang lampau dan tidak menjangkit generasi kebawah. 

Entahlah, mungkin saat ini aku hanya terlalu banyak libur hingga semua hal kecil bisa kupirkan. 
Apa hal ini bagus atau buruk ? entahlah,

mari lanjutkan.... 


Aku menulis ini karena aku merasa sedang menjalankan hari berat akhir-akhir ini 
semua yang disekitarku mengalami hal ini, aku hanya berpikir apakah kita sedang membayar harga dari sebuah kesalahan.

Aku hanya berharap, jika memang kita sedang membayar harga karma itu dengan kesedihan dan tekanan ini, aku berharap kepada pencipta agar bisa membantu menyelesaikan tanggungan yang diberikan pada generasi ini dan tidak berlanjut. 

seandainya, aku bisa menuliskan semuanya secara lugas disini rincian tekanan itu, tapi aku rasa bukan lah hal bijak melakukan saat ini.  

Aku sangat percaya dengan konsep karma, tapi jika pada saatnya aku harus tertimpa dan membayar. Aku harap, aku cukup kuat menyelesaikan nya sampai jatuh tempo yang ada agar kesalahan itu tidak menyeret pihak lain yang tidak tahu menahu. 
Terkadang menjadi tidak tahu adalah surga dunia, karena saat kita mengetahui titik gelap suatu kehidupan muncul tanggung jawab dan beban tersendiri .

Yah, sebagai mahasiswi udik dari sebuah kota di Indonesia, ini cerita singkatku. Mungkin terkesan omong kosong tapi ya sudahlah, sebagai manusia aku juga perlu wadah untuk bercerita dan aku rasa, media ini yang paling kusuka. menulis tanpa ada beban 

mencurahkan semua tanpa ada yang menghakimi 

akhir kata, bagi semua pembaca yang sedang patah hati, kesepian, butuh hiburan, merasa terbengkalai, tertinggal, tidak dianggap, merasa dunia tidak adil, stress, depresi. 
well, bukan cuma kalian. Ada jutaan lain yang merasakan hal serupa.
aku salah satunya 
so, daripada kita bersedih. Jalani aja yang mampu kita jalani. Berbuat baik selama masih bisa dan mengucap doa apabila memang kebaikan kita bisa mengubah hidup pribadi 

Selamat malam




0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Nyotoo | Theme by BloggerThemes & frostpress | Sponsored by BB Blogging